Sunday, November 27, 2011

Jadilah Wanita yang Paling Bahagia

Bersikaplah optimis
sekalipun anda berada dalam sumber badai

Bukan emas permata yang mempercantik anda
melainkan yang mempercantik anda adalah akhlaq anda
dan kekayaan anda adalah etika anda

Apabila kesusahan datang menerpa diri
dan kecemasan bertumpang tindih menghimpit anda,
ucapkanlah "Laa ilaaha illaallaah"

Gunakanlah tiap detik anda untuk bertasbih
tiap  menit anda untuk berfikir
dan tiap jam anda untuk beramal

Sesungguhnya jalan kebahagiaan berada di depan anda
carilah ia melalui ilmu, amal shalih, dan akhlaq yang utama
Jadilah anda seseorang yang bersikap sederhana dalam semua urusan
niscaya anda akan beroleh kebahagiaan

Hitunglah nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada anda
daripada menyibukkan diri dengan menghitung-hitung kelelahan anda

Ambillah teladan
dari Asiah kesabarannya
dari Khadijah kesetiaannya
dari Aisyah kejujurannya
dan dari Fatimah keteguhannya

Keindahan sebenarnya adalah keindahan akhlaq
Kecantikan yang sebenarnya adalah kecantikan etika
dan Kebaikan yang sebenarnya adalah kebaikan akal

Selama malam masih diiringi oleh pagi hari
maka kepedihan itu pasti akan lenyap
keadaan kritis pasti akan berlalu
dan kesulitan pasti akan sirna

Jika anda ingin terlihat makin cantik
berpikirlah positif

Percayalah bahwa kebahagiaan itu bak pohon mawar yang baru ditanam
Bunganya tidak muncul dengan segera, tetapi kemunculannya pasti akan terjadi

Benteng yang paling kokoh adalah  wanita yang sholih

Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum
tetapi tersenyumlah untuk bahagia
Dr. 'Aidh bin 'Abdullah Al-Qarni

The Dice

Tuesday, November 1, 2011

Iklan Layanan Masyarakat Imunisasi

Public Service Advertising
 
Konsep Desain
a.      Konsep Visual
Menggambarkan seorang anak yang sedang terbaring sakit dengan infusnya. Dia teringat masa-masanya saat dia sedang sehat. Dia bermain bola dengan temannya. Namun sekarang dia tidak dapat bermain lagi karena dia sedang sakit. Penyebab dia sakit karena dia tidak ikut serta dalam imunisasi.
Dalam visualisasi di buat seperti di gambar menggunakan media cat air, outline gambar di buat kasar seperti gambar anak-anak untuk mendekati segmen audiencenya. Background di beri warna abu-abu agar terkesan suatu hal yang menyedihkan atau kekecewaan.

Saturday, October 15, 2011

Kartu Lebaran


Membuat Logo Indra Honey

Membuat logo dari perusahaan Indra Honey

Perpaduan dari typhografi dan image. memilih lebah, karena madu identik dengan lebah. Memasukkan unsur lebah kedalam nama perusahaan.

Redesign PT Dafa Putra Jaya

Ini merupakan salah satu tugas kuliah, untuk redesign logo sebuah perusahaan, dan saya memilih PT Dafa Putra Jaya

PT Dafa Putra Jaya merupakan perusahaan penyalur Tenaga Kerja Indonesia yang mengutamakan kepercayaan dan pelayanan secara maksimal.

Logo sebelum

Logo setelah



. bumi - mewakili isi perusahaan yang bekerja dibidang jasa untuk menyalurkan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri

. tangan - tangan mewakili para TKI yang bekerja diluar negeri. tangan berjumlah 3 karena makna angka 3 berkaitan dengan Tuhan, kehidupan, kesempurnaan. Agar perusahaan ini tak lupa dengan Tuhan

Wednesday, June 8, 2011


.katamu di dapurmu tidak boleh ada wanita
.tapi kenapa sekarang bertambah satu wanita lagi??
.jelaskan kepadaku chef??
.tadi bicara ini sekarang bicara itu
.kenapa kau mempermainkan aku chef??
.sebentar kau beri garam sebentar kau beri gula
.lalu kau goreng di rebus
.apa karena kau tahu aku menyukaimu, jadi kau mempermainkan perasaanku
.jelaskan chef??
.aku hanya ikan di atas papan potongmu
.apa karena kau memegang pisau, jadi kau bisa seenaknya??


| aku tidak akan memotongmu . kau itu kadaluarsa . tidak enak . tidak cocok di buat masakan apapun . turun dari papan potongku |

.kau yang meletakkanku di papan potongmu chef
.sekarang kau mau aku turun
.saat aku turun, aku hanyalah sampah

Kutipan Film PASTA

Wednesday, February 9, 2011

Logika S. Sudjojono di ORArT ORET


Selasa, 08 Februari 2011 - 20:34
oleh Ridho Mochammad Salafi Handoyo 





Salah satu potret keriuhan aktivitas OO. (foto: ridho m.s.h.)


S. SUDJOJONO berbakat melukis dan banyak membaca tentang seni lukis modern Eropa, memilih jalan hidup sepenuhnya sebagai pelukis sejak 1937. Pameran bersama pelukis Eropa di Kunstkring Batavia, memopulerkan namanya sebagai pelukis. Di tahun yang sama bersama sejumlah pelukis pribumi kemudian mendirikan PERSAGI (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia). Posisi awal Sudjojono di PERSAGI sebagai sekretaris dan juru bicara. Selain piawai melukis, banyak menulis, juga aktif berceramah tentang perkembangan seni lukis modern. Ia menganjurkan dan menyebarkan gagasan, pandangan, sikap, peranan seni dalam masyarakat di banyak tulisan. Hingga pada saat itu muncul predikat baginya sebagai Bapak Seni Lukis Indonesia Baru. 1


Sejak 1958 hidup sepenuhnya sebagai pelukis. Menerima pesanan sebagai suatu cara profesional dan halal untuk mendapat uang. Ada beberapa karya pesanan yang dibanggakannya, di antaranya pesanan adegan pertempuran Sultan Agung melawan Jan Pieterszoon Coen tahun 1973. Kini lukisan tersebut disimpan di Museum Fatahillah Jakarta. 2


Ia pernah menekankan bahwa sketsa adalah basis atau dasar seni lukis. “Tangan kita harus terus melukis dan menggambar!” Hingga menjelang ajal, sambil berbaring di rumah sakit, Sudjojono masih sempat membuat sketsa tentang suster yang merawatnya. Setelah meninggal pada 25 Maret 1986 di Jakarta, karya-karyanya masih tetap dipamerkan karena dianggap penting. Tidak hanya sebagai karya seni melainkan juga sebagai jejak rekam kehidupan pada saat itu. Karyanya banyak diikutkan, di antaranya dalam pameran Festival of Indonesia (USA, 1990-1992), Gate Foundation (Amsterdam, Holland, 1993). Singapore Art Museum (1994), Center for Strategic and International Studies (Jakarta, Indonesia, 1996), ASEAN Masterworks (Selangor, KualaLumpur, Malaysia, 1997-1998). 3


Menengok kebelakang apa yang telah dilakukan Sudjojono didalam membangun ekonomi pribadi dan peran terhadap lingkungan, kiranya bisa dilakukan secara bersamaan. Saat ini hal tersebut bahkan menjadi kebutuhan, karya seni sebagai sumber ekonomi, di lain sisi juga punya peran untuk menjaga gerak budaya. Kesenimanan tidak hanya menghasilkan karya seni secara egois atau untuk kepentingan beberapa pihak, melainkan juga sebagai proses jejak rekam bagi kehidupan


Tiap detik logika seniman berjalan, memorinya merekam kejadian yang ada di sekitarnya. Melalui sketsa, gambar, lukis, tulisan, dan lain-lain, bisa menjadi medium perantara proses kreatif seniman dalam memberikan sumbangsih. Semangat tersebut memberikan motivasi pada satu aksi seni di Semarang. Melalui gambar dan sketsa, beberapa pelaku dan pecinta seni berusaha merekam dan mengenal lebih dekat kotanya


ORArT ORET (00) adalah aksi seni dalam sketsa bersama. OO menolak disebut atau tak berhasrat dibentuk sebagai komunitas seni. Dengan harapan agar kebebasan beropini dan berkreativitas tiap individu tetap terjaga, dengan tidak harus mempunyai loyalitas kepada hal tertentu. Dalam praktiknya OO terkesan sederhana, membina silaturahmi peserta, untuk kemudian menggunakan sketsa sebagai media komunikasi dengan warga, tempat di mana OO melakukan aksi. Tetapi apabila kita mau menyadari, apa yang yang telah dilakukan OO dan sudah pernah dilakukan sejak dahulu oleh para seniman kita, bukan perkara mudah. Pelaku dihadapkan pada kondisi untuk bisa menyeimbangkan antara harus mengeluarkan (berperan) dan menghasilkan (komoditi).


OO kali pertama diadakan pada 26 September 2010 dan berkelanjutan per-dwiminggu. Hingga Januarai 2011 aksi seni ini telah bergulir sebanyak sepuluh kali. Diikuti oleh berbagai kalangan semisal, guru gambar, dosen, fotografer, desainer grafis, aktivis seni, penikmat seni, mahasiswa, dan, hingga masyarakat umum. Nama OO berasal dari kata ‘orat-oret’(Jawa), yang dalam bahasa Indonesia berarti corat-coret atau ungkapan untuk menggambar secara bebas. Tujuan OO adalah membangun kerjasama dan mempertemukan semua jenis seni dalam satu semangat gotong-royong dan guyub. Keakraban terus dibina agar saling membagi pengalaman dan pembelajaran bersama dalam meningkatkan kemampuan sketsa juga pembacaan tentang kota. Dadang Pribadi dan Yuga Bagus Wicaksono sebagai pengelola OO menyatakan, “dalam aksi seni ini masing-masing peserta bebas berkreatifitas sesuai bidang seninya”. 4


Ada kesadaran pelaku seni saat ini untuk menghindari kebiasaan lama yang akrab dengan selisih paham akan isu, kepentingan, kebutuhan sepihak dalam dunia seni rupa. Hingga akhirnya kebiasaan itu akan menjebak seniman dalam lingkaran besar yang terus berputar tanpa meninggalkan rekaman lebih baik bagi generasi berikutnya. OO berusaha memberikan pesan, bahwa sebagai seniman yang mempunyai kelebihan berupa kreativitas, sudah seharusnya bisa lebih terbuka, mengenal, apresiatif, dan respek terhadap lingkungan.


OO adalah bukti kondisi seni rupa di Semarang kini. Dengan akal sehat seniman merasa butuh untuk membina kerjasama dengan berbagai lini, demi kepentingan bersama pula. Melebur berbagai isu internal dunia seni, semisal: posisinya sebagai seorang seniman, batasan muda dengan tua, senior dengan yunior, profesional dengan amatir, akademis dengan non-akademis, termashur dengan tak dikenal, atau seniman perseorangan dengan komunitas seni. Sebaliknya dengan sketsa, merekam, mengkaji, beropini, dan berkomunikasi


Sebelum seniman melangkah dengan ide besarnya dalam memaknai isu dunia, sebaiknya diawali dengan kesederhanaan untuk menjawab kebutuhan dan kepentingan disekelilingnya. Respek itulah yang menjadikan posisi seni dan seniman menjadi penting dan berperan bagi kehidupan. Karena itulah Sindudarsono Sudjojono ada. ***


1. http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/sudjojono.html
2. Catatan kunjungan penulis di Museum Fatahillah, Jakarta, Indonesia, pada 19 Juni 2010.
3. Acara Pameran Sang Ahli Gambar, peluncuran buku S. Sudjojono, dan diskusi. Diskusi oleh Aminudin TH Siregar, Amir Sidharta, Srihadi Sudarsono, Oei Hong Djien, dan Wang Zineng di Galeri Soemardja, ITB, Bandung, Jawa Barat, Indonesia, pada 14 Oktober - 10 November 2010.
4. Wawancara dengan Dadang Pribadi dan Yuga Bagus Wicaksono sebagai Pengelola ORArT ORET, Semarang, Indonesia, pada 25 Januari 2011



*) Pendiri dan pengelola Byar Creative Industry, Semarang



.di ambil dari :




        Guyub art!!!

Saturday, January 8, 2011

Tresno tok-tok men I

Di kampus ada mata kuliah dan tugas akhirnya membuat komik, dengan waktu seadannya, ide seadanya, dan dana seadanya kami membuat komik yang sekira adanya. dengan bertema drama komedi yang menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa pengantar. Komik ini tidak aku buat sendirian, tapi dibantu oleh ketiga temanku yaitu Brhamita, Hellen Anne, dan Ricky Nivo.

Mohon kritik saran untuk komik ini


Tresno tok-tok men II

Tresno tok-tok men III


Tresno tok-tok men IV

Tresno tok-tok men V


Tresno tok-tok men VI


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...